Bahagia itu, Bersepeda menelusuri Pulau Tidung (End)


Hari ke tiga,  hari terakhir di Pulau Tidung. Hari ini tak ada aktivitas atau kegiatan bersepeda mengelilingi pulau lagi. Hari ini di habiskan untuk packing lalu menuju dermaga untuk pulang. Tidak lupa kami menyempatkan berfoto bersama di depan halaman penginapan kami untuk terakhir kalinya. Kapal kami diperkirakan berlabuh kurang lebih pukul 11 siang, membawa penumpang dari Pelabuhan Muara Angke menuju Pulau Tidung. Tak lupa juga kami membeli sekedar oleh-oleh untuk teman atau kerabat sebelum kapal kami melaju. Kami menunggu di dermaga Pulau Tidung kurang lebih satu jam, karena memang kunjungan wisatawan sedang padat bertepatan dengan libur Tahun Baru. Untuk memasuki kapal kami diharuskan untuk mengantri dahulu, kondisinya sangat berbeda pada saat kami berangkat dua hari yang lalu.


Hari ini suasana dermaga begitu ramai dengan kedatangan pengunjung yang akan menghabiskan malam tahun baru. Akhirnya kami mulai menempati tempat duduk di bagian atas kapal. Karena hari sudah semakin siang, kondisi didalam kapal terasa begitu panas. Pendingin ruangan (AC) dan kipas angin di dalam pun tak memberikan kesejukan. Berbeda dengan kondisi saat berangkat, hari itu terlihat kapal terisi penuh oleh pengunjung yang akan kembali ke Pelabuhan Muara Angke. Selama perjalanan pulang,  kami sempat beberapa kali keluar masuk ruangan karena di dalam kapal terasa panas dan kami pun butuh udara segar. Di luar pun ternyata sama panasnya karena memang matahari di siang hari tepat di atas kepala kami. Setelah tiga jam berada di lautan lepas, akhirnya kami pun tiba di dermaga Pelabuhan Muara Angke. Ada sedikit peristiwa saat turun dari kapal salah satu dari kami (penulis blog ini) tiba-tiba terjatuh setelah menyentuh daratan dermaga karena terdorong penumpang lain. Tapi alhamdulilah kami semua selamat. Berjalan menuju parkiran dikejutkan dengan banjir rob yang merendam sebagian mobil para penumpang kapal yang menginap di area parkiran Pelabuhan Muara Angke. Saatnya kerja bakti dimulai, mengeluarkan sisa air laut di dalam mobil dengan peralatan seadanya. Setelah agak lumayan kering karpet di dalam mobil,  akhirnya kami pun berangkat menuju rumah masing-masing. Tak disangka sebelum keluar dari kawasan Muara Angke,  mobil kami kembali terendam genangan banjir rob dengan ketinggian kurang lebih setengah meter. Memang kawasan ini terkenal dengan dataran rendahnya dan jalan menjadi seperti kolam, tidak heran bila kejadian seperti sering terjadi dan tidak dapat diprediksi sebelumnya. Hanya bisa berdoa semoga tidak menyebabkan mesin mobil berhenti di tengah-tengah jalan. Alhamdulilah mobil yang kami tumpangi tidak ada yang bermasalah dan kami pun tiba dengan selamat. Have a nice end year holiday! 


Catatan dari penulis blog:
Kami berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pada tanggal 28 Desember 2016 pukul 8.00 pagi, dan pulang tanggal 30 Desember 2016 pukul 11.00. Kami tidak begitu memperhatikan nama kapal yang kami gunakan. Kejadian terbakarnya kapal KM Zahro Ekspress pada tanggal 1 Januari 2016 kurang lebih pukul 09.00. Menjadi pelajaran bagi kami untuk detail dengan informasi mengenai tranaportasi. Diperkirakan kami menggunakan kapal yang sama dengan kejadian tersebut.

Dibawah ini hasil wefie kami di Pulau Tidung :




Thanks to all my family for great family trip in 2016 and see you in next family trip 2017, keep calm and around the world guys.. 

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW :Theme Park Indoor Pertama di Indonesia, Trans Studio Bandung VS Trans Studio Mini Tegal

Menikmati Sabtu Malam di Kota Semarang #NovembeRain

TIPS PACKING SEDERHANA