JOGJA MEMANG ISTIMEWA...


Mungkin saat ini bongkar pasang itinerary liburan sudah menjadi bagian dalam hidup kita sebagai penikmat jalan - jalan jaman now. Tentang ketidakpastian libur di tanggal merah karena peraturan tempat kerja,  ketidaktersediaan tiket kereta di long weekend, tarif penginapan yang semakin mencekik menjelang high season atau long weekend, sampai uang tabungan yang kian menepis. Itulah beberapa tantangan kami sebelum berangkat ke suatu destinasi impian. Tapi kami tak menyerah, karena ternyata semua ada jalan keluarnya. Walaupun hari libur bukan di long weekend, kami tetap bisa berangkat dengan nyaman. Malah kami bersyukur libur di hari biasa, semua terasa mudah, ketersediaan transportasi dan hotel lebih banyak pilihan dan tidak menguras isi dompet (tapi membersihkan hehe)


Seperti menjelang akhir bulan Maret tahun 2018 ini, saya bersama kakak berkali - kali merubah jadwal dan itinerary untuk mengunjungi daerah DIY Yogyakarta. Setelah mengalami banyak "drama" seperti yang saya sebutkan diatas tadi, akhirnya kami berangkat ke Jogja pada Jumat malam bukan di long weekend. Sesuai rencana kami menggunakan transportasi favorit kami yaitu Kereta Api. Ketersediaan kereta dari Tegal menuju Jogja memang hanya bisa dilakukan dengan cara menyambung dua jalur yang berbeda yaitu Tegal - Purwokerto lalu Purwokerto - Jogja.  Untuk Tegal - Purwokerto menggunakan KA Kamandaka pukul 20.00 dan tiba pukul 22.00. Jeda kereta selanjutnya lumayan lama yaitu pukul 00.50 menggunakan KA Senja Utama YK dan alhamdulillah  tiba di Stasiun Tugu tepat pukul 03.13. Meskipun ini bukan pertama kalinya bagi kami bepergian menuju Yogyakarta, tapi kami tak sabar dan terlalu excited untuk menuju kesana. Walaupun jeda waktu menunggu jadwal kereta selanjutnya yang kurang lebih 2 jam berada di stasiun Purwokerto ternyata tidak menyurutkan semangat kami. 
Sesuai itinerary yang telah kami susun, saat itu kami akan dijemput oleh mobil pukul 05.00 yang akan membawa kami menelusuri setiap sudut daerah di DIY Yogyakarta. FYI, kami menggunakan jasa rental mobil dari ClassA trip Jogja dengan beberapa pilihan paket wisata, open trip dan jasa rental mobil. Untuk harga bisa di sesuaikan dengan budget dan destinasi tujuan kalian.  Recomended ok. Oh ya Jika diantara kalian ada yang menanyakan bagaimana kami mandi pagi saat tiba di stasiun Tugu Jogja? Jawabannya adalah kami tidak mandi, kami hanya menggosok gigi, mencuci muka, dan mengganti baju saja di toilet stasiun Tugu yang cukup bersih untuk aktivitas tersebut. Jadi, tak perlu khawatir bepergian tanpa mandi (haha). Dan tidak lupa untuk shalat shubuh di Musola stasiun Tugu yang saat itu terasa ramai sekali karena ada pasukan gathering karyawan salah satu bank BUMN. Di stasiun Tugu kami memang janjian dengan seorang teman  untuk "membolang" di Jogja tapi dia tidak sendiri bersama her husband tentunya (hihi.. Apalah kami yang single fighter )


Tepat pukul 05.00 kami sudah berada di dalam mobil sudah siap untuk menyapa sunrise dari kota Gudeg nan istimewa.  Tujuan kami pertama yaitu mengarah ke salah satu kabupaten yang ada di DIY Yogyakarta, yaitu kabupaten Bantul. Kami akan mengunjungi salah satu kawasan wisata di daerah Mangunan. Mobil yang membawa kami menelusuri jalan yang berkelok, menanjak, hutan di kanan kiri jalan dan sedikit agak mendung pada saat itu.


Setelah kurang lebih satu jam perjalanan akhirnya Kabut tipis menyapa kami saat tiba di spot pertama kami yaitu Puncak Panguk. Sedikit agak telat untuk melihat sunrise di Bukit Panguk, ditambah cuaca mendung membuat suasana menjadi syahdu. Ada beberapa spot selfie yang instagramble di Bukit Panguk, biasanya di sebut gardu pandang. Gardu pandang di Bukit Panguk ini memiliki karakter yang imajinatif sesuai dengan tulisan di pintu masuknya yaitu The Hill of Imagination. Tapi ketika itu kondisi ramai pengunjung jadi tidak bisa mengambil gambar dari gardu pandang secara leluasa karena harus mengantri. Untuk informasi lokasi,  harga tiket masuk dan retribusi di Puncak Panguk, nanti akan kami share di postingan kami berikutnya.


Setelah sekitar satu jam di Bukit Panguk, kita melanjutkan perjalanan ke Hutan Pinus Dlingo masih di kawasan Wisata Mangunan. Deretan hutan pinus yang menawan lengkap dengan beberapa spot selfienya. Hutan Pinus ini telah di percantik oleh warga sekitar agar menarik para wisatawan untuk berkunjung kesini. Ditambah lagi udara sekitar yang sejuk dan pemandangan pohon pinus yang tertata apik dan rapih menjadi salah satu daya tarik pariwisata di Kabupaten Bantul.


Gerimis menyambut kami saat tiba di hutan pinus, tapi kami tetap berkeliling menikmati rindangnya pepohonan yang jarang kami jumpai.  Belum puas kami berkeliling, ternyata alam berkehendak lain. Hujan turun dengan derasnya dan alhamdulilah kami sudah berada di tempat yang aman.

Saat hujan deras dan perut kosong sejak pagi belum terisi, tapi kami tak khawatir karena warga sekitar telah memfasilitasi para pengunjung dengan beberapa tempat makan yang teduh dan nyaman terbuat dari kayu. Tempat makan dan menu makanan memang sederhana tapi  menikmati makanan dengan pemandangan deretan pohon pinus dan suara alam yang eksotis ini baru luar biasa. Subhanalloh..
Untuk yang penasaran lokasi Hutan Pinus, harga tiket masuk dan harga makanan di kawasan hutan Pinus ini, informasinya akan kami share di postingan kami berikutnya ya..


Selesai menikmati makan pagi yang sedikit telat, kami melanjutkan perjalanan kembali. Ada beberapa spot wisata yang bisa kami kunjungi di kawasan wisata Mangunan ini. Akhirnya kami memilih mampir ke spot Bukit Lintang Sewu. Bukit Lintang Sewu ini mengarah ke atas lagi setelah Hutan Pinus tadi. Masih dengan karakteristik perjalanan yang menanjak dan berkelok menuju Bukit Lintang ini.


Alhamdulilah Driver kami rekomended dalam menguasai medan seperti ini. Tidak ada kendala yang terjadi selama perjalanan menempuh medan yang jarang kami jumpai ini. Jadi kami bisa menikmati perjalanan ini dengan tenang. Ini yang namanya rezeki pejalan solehah. Hehe


Di Bukit Lintang Sewu ini juga seperti spot wisata lainnya memiliki gardu pandang yang unik. Seperti gardu pandang rumah terbalik. Bisa digunakan untuk pengambilan gambar yang instagramble. Dan masih ada lagi beberapa spot selfie di Bukit Lintang Sewu lainnya. Jangan khawatir untuk kalian yang baper ingin kesana,  kami akan membagikan informasi mengenai lokasi, retribusi tiket masuk dan tips jalan - jalan singkat ala kami, di postingan kami berikutnya, stay tune ya..


Kalau ada yang masih penasaran kenapa menggunakan "kami"  tapi gambar selalu seorang diri, nah saya kasih bocoran formasi kami yang sebenarnya. Seperti inilah kami. Hehe


Masih banyak lagi cerita perjalanan singkat kami di Yogyakarta yang sangat menyenangkan jika kami membagikannya kepada kalian.. Nantikan Part 2, soon.. 👣

Comments

  1. Hehe rencana? Kadang yang saya perlukan hanyalah sebuah keyakinan dan lihatlah apa yang dunia tawarkan"

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

One Day Trip in Semarang (Part 3)

REVIEW :Theme Park Indoor Pertama di Indonesia, Trans Studio Bandung VS Trans Studio Mini Tegal

Menikmati Sabtu Malam di Kota Semarang #NovembeRain